Sabtu, 20 September 2014

Kesempatan kedua


Beberapa hari yang lalu aku sempat memposting tentang kekecewaanku terhadap pak RT yang sudah membuat tanamanku harus di cabut dan di bunuh, sedihnya :(
Tapi tahukah anda jika bunga itu kini tetap hidup walau telah di semen oleh warga dan pak RT. Senangnya... :D
Mungkin mereka mendengar tangisku, mungkin mereka merasakan kesedihanku saat tahu bahwa mereka di babat habis dan tidak di beri kesempatan untuk hidup. Walau mereka tanaman yang hanya berdaun tanpa berbunga, tapi melihat tanaman yang hijau membuat hati tenang.
Bagiku mereka adalah keajaiban yang telah di berikan oleh Tuhan YME. Mereka di beri kesempatan kedua untuk hidup dan membuatku tersenyum kembali... Alhamdulillah... :) :)
Foto ini diambil saat aku baru mengetahui mereka masih bertahan untuk hidup, jadiaku sedikit membantu mereka membongkar semen yang menghalangi mereka  hehehe :D
Kemudian aku siram mereka biar tambah gedhe hohoho,,, 

 Ini tunas lainnya yang mampu menjebol semen juga .... senangnya....
Tapi yang paling keren dia, karena jika tanaman lainnya memang sedikit tanah yang tidak ikut tersemen,, tapi dia semuanya semen tak ada tanah sedikitpun. Sedikit khawatir sih apa dia mampu bertahan untuk hidup?

Tapi apaun yang terjadi kedepan, aku salut dengan perjuangan kalian. Senyum ini sedikit mengobati rasa sakit gara-gara ulah pak RT kemarin hahahaha....


Kamis, 18 September 2014

Dendrobium Aphyllum : Anggrek dari hasil barter

Namanya anggrek Dendrobium Aphyllum. Aku dapat dari tetanggaku hasil dari bertukar bunga anggrek kuku macan 3 bulan yaang lalu. Awal penanamannya aku mengambil bunga anggrek yang ada sedikit akarnya. Kemudian aku menaruhnya dengan sabut kelapa yang telah di basahi. Karena ini awal penanaman jadi aku siapkan botol air mineral yang di lubangi kecil-kecil yang telah di beri air. Pemberian botol yang berisi air kegunaannya agar anggrek tetap lembab. Setiap pagi hari aku menyiramnya dengan menggunakan air cucian beras. Entah sugesti atau memang banyak khasiatnya, bagi pecinta anggrek menyiram dengan menggunakan air cucian beras adalah hal ang wajib. Dan hasinya beberapa hari yang lalu muncul satu kuncup anggrek ini, kemudian usai bunganya melayu, muncul lagi 2 kuncup anggrek lag seperti gambar yang di atas. Dan lagi-lagi usai 2 bunga itu layu muncul 2 kuncup bunga lagi... yeeeehhhhhh
Dan semoga anggrek ini bisa mekar lagi full dari tangkainya bersamaan. wish wish wish :D
inilah penampakan anggrek saat berbunga penuh,, hehehe ini dari hasil copast punya orang tapi nggak papa,,, saya berharap anggrekku bisa seperti ini... Amiin

~~SALAM ANGGREK~~

Referensi : http://aridharmayanti.wordpress.com/2012/02/02/a/




Selasa, 16 September 2014

Masalah Tomat


Beberapa hari yang lalu aku telah menulis bahwa tomat di rumah telah berbuah. Sekarang tomat itu mulai memerah, akan tetapi tomat-tomat tersebut mengalami kebusukan di bagian bawah. Kenapa ya??? -_-
Ada yang bilang karena menggunakan bibit tomat yang tidak terpakai di dapur, sehingga kualitasnya menurun dan rentan akan penyakit pada tomat.
Di kutip dari saungtani.com mengungkapkan bahwa penyebab penyakit busuk buah tomat tersebut adalah jamur Antraknose, jamur ini berkembang biak dengan spora sehingga penyebaran penyakit dapat berlansung sangat cepat melalui tiupan angin.
Sayang banget ya tomat-tomat di rumah ini mengalami kebusukan karena jamur. hiks hiks hiks... :(
Sedangkan menurut laman webhttp://musttrie-art.blogspot.com  Sebab yang lain adalah di karenakan kekurangan unsur hara mikro Ca (kalsium). Cara mengatasi antara lain dengan menebarkan kapur dolomit, pupuk yang berimbang, pengairan yang cukup dan merata dan penyemprotan CaCl2. Frekuensi penyemprotan 5-7 hari sekali dengan konsentrasi 0.1%.

Patut di coba nih, maklum sebagai orang awam yang tidak mengerti ilmu pertanian dan hanya berbekal internet sebagai penambah ilmu. Apa salahnya di coba meski tanaman yang di gunakan hanya untuk skala rumahan bukan untuk bisnis. Semakin banyak orang Indonesia yang mencintai dunia pertanian, maka di jamin Indonesia tak akan mengimport bahan pokok dari negara lain. Dan tidak ada buruh yang demo minta kenaikan gaji karena bahan poko yang naik pula.
Indonesia di beri kekayaan yang melimpah. Tanah yang subur, ya bagi yang tinggal di perkotaan sekarang juga ada cara bertanam hidroponik,. Walaupun aku masih belum bisa mempraktekkannya di rumah. Hehehe..
Kembali ke tomat,,, selain mengalami busuk di bagian ujung buah tomat, juga cepat layu. Tomat-tomat, kenapa masalahmu banyak sekali sih....  haduhhh
untuk sementara aku hanya menemukan solusi untuk kebusukan tomat pada bagian bawah, untuk masalah tomat yang layu aku cari dulu ya di internet... Bye :D
~.~ ^_^ SALAM TOMAT ^_^ ~.~







 Referensi :

 http://www.saungtani.com/2013/04/mengapa-tomatku-busuk-di-bagian-ujung.html
 http://musttrie-art.blogspot.com/2012/02/tips-mengatasi-hama-dan-penyakit.html

Selasa, 02 September 2014

LESTARIKAN JAMU INDONESIA


Jamu, Jamu bagiku sudah menjadi bagian hidupku, terutama pada Ibuku. Bagaimana tidak, setiap hari Ibu selalu mengkonsumsi jamu. Ibu memiliki riwayat sakit darah tinggi, kata dokter darah tinggi yang di derita ibu juga di sebabkan oleh faktor keturunan, tepatnya kakek yang pernah menderita sakit stroke. Semenjak Ibu berkonsultasi pada Bidan Desa atau saat pergi ke puskesmas, Ibu selalu mendapat obat yang memiliki efek samping yang sama, yaitu jantung berdebar dengan kencang atau merasa deg-degan. Akhirnya  Ibu lebih memilih untuk menkonsumsi jamu tradisional yang dibuatnya sendiri.Sehingga obat yang di dapat dari puskesmas di rumah menumpuk karena hanya sekali di minum bahkan ada yang sama sekali  tidak di minum. Alhasil Ibu pergi ke puskesmas hanya untuk mengecek tensi darahnya saja.
Jamu yang sering Ibu buat adalah  mulai dari buah mengkudu, daun belilmbing wuluh, mahkota dewa,  hingga bawang putih jantan/tunggal.

Ibu sedang menyaring Jamu yang di buatnya


Dulu sewaktu aku masih SD buah mengkudu mudah di dapat sehingga Ibu membuat ramuan Jamu darah tinggi dengan menggunakan buah mengkudu. Bahan-bahan yang di gunakan Ibu hanya menggunakan 2-3  buah mengkudu, 1 ruas jari kunyit, asam jawa secukupnya, gula merah (Sesuai selera) dan air 2 gelas (Tetapi Ibu biasanya menggunakan 4 gelas untuk di minum sore hari). Bahan-bahan tersebut di potong kecil-kecil, kemudian di rebus hingga menjadi airnya menjadi setengahnya. Ibu biasanya meminumnya pagi dan sore hari.

Setelah itu Ibu tidak mengkonsumsi jamu dari buah mengkudu lagi akibat pohon mengkudu tetangga di tebang. Tetapi beberapa hari ini Ibu mengkonsumsi jamu ini lagi karena ada tetangga yang menanam pohon mengkudu ini dan telah berbuah banyak.


Bahan-bahan yang digunakan untuk jamu
Bahan-bahan yang di rebus


Setelah pohon mengkudu tetangga di tebang Ibu beralih menggunakan daun belimbing wuluh. Kebetulan di rumah juga menanam belimbing wuluh. Seingatku bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat jamu ini hampir sama dengan jamu menggunakan bahan buah mengkudu. Hanya bahan utamanya yang di ganti oleh Ibu yaitu buah mengkudu di ganti dengan daun, buah dan bunga belimbing wuluh (Jika ada) dan asam jawa sendiri tidak di gunakan oleh Ibu karena belimbing wuluh sendiri sudah asam rasanya. Akan tetapi masalah kedua muncul setelah mengkonsumsi jamu ini. Sakit Maag yang di derita Ibu menjadi Kambuh. Ternyata kandungan asam yang ada di belimbing wuluh itu membuat asam lambung Ibu naik, sehingga Ibu tidak meminumnya lagi.



Kemudian setelah Ibu tidak mengkonsumsi belimbing wuluh dan buah mengkudu, Ibu menanam tanaman mahkota dewa. Dan kebetulan pohon ini mudah berbuah. Sehingga Ibu mengeringkan buah mahkota dewa untuk di seduh dengan air panas untuk di jadikan teh oleh Ibu.  Akan tetapi 2 tahun kemudian karena ada renovasi rumah dan halaman sehingga pohon mahkota dewanya dipindah. Dan tanaman mahkota dewanya mati. :(  Sesekali Ibu masih membeli dipasar yang mahkota dewa yang telah di keringkan.

 Mungkin Ibu memang tergolong orang yang suka coba-coba. Setelah pohon mahkota dewa mati. Ada tetangga yang bilang untuk menggunakan daun seledri. Daun seledri di blender kemudian di saring dan di beri tambahan madu. Ya meskipun Ibu tidak suka rasanya dan hanya bertahan selama seminggu, tetapi karena daun seledri memiliki khasiat juga jadi Ibu menanamnya di kebun samping rumah.

Setelah sekian banyak jamu yang di konsumsi Ibu untuk menurunkan darah tingginya, ada sebuah informasi dari pedagang bawang yang biasanya datang setiap seminggu sekali. Informasi yang didapat adalah jika bawang putih jantan atau tunggal dapat menurunkan tekanan darah. Bahkan aku juga mendengar orang Korea jarang ada yang sakit jantung karena sering mengkonsumsi bawang putih. Maksud dari bawang putih jantan atau tunggal adalah bawang putih tersebut tidak beranak atau berkembang biak ketika di tanam.  Sejak saat itulah jika Ibu merasa tensi darahnya tinggi, Ibu akan mengkonsumsi bawang putih tunggal. Sesekali Ibu juga membuat jamu dari mengkudu jika pohon mengkudu tetangga berbuah.
Bawang putih tunggal
Perbedaan antara bawang putih bisa, bawah putih tunggal dan bawang merah

Ini adalah pengalaman Ibuku, ya memang hanya Ibu yang menjadi penggemar jamu di rumah, tapi bukan berarti Ibu tidak mengajak anaknya juga untuk minum jamu. Misalnya aku, aku tidak terlalu suka minum jamu, apalagi jika jamu itu rasanya pahit hehehe. Tetapi Ibu membiasakan anggota keluarga untuk minum jamu walaupun tidak setiap hari. Misalnya dengan minum jamu Sinom. Ibu sering sekali membuat minuman ini di rumah. Apalagi saat cuaca panas dan kebetulan juga di rumah juga ada pohon asam jawa. Jika daun asam jawanya banyak, Ibu akan memotongnya dan menjadikannya sebagai simom. Daun Sinom di campur dengan kunyit serta di campur dengan gula sesuai selera, kemudian di rebus. Rasanya asam-asam segar. Mungkin untuk jamu yang satu ini pengecualian, karena rasanya enak.

Tulisan ini di tujukan untuk mengikuti lomba menulis artikel jamu di blog 2014 dalam rangka Dies Natalis PSB ke-16


Daftar Pustaka:

http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection,
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal,

Senin, 01 September 2014

Namanya Anggrek kuku macan (Aerides odorata Lour., Fl. Cochinch)

Setelah sekian tahun lamanya, aku baru tahu jika nama anggrekku ini adalah Anggrek Kuku macan (Aerides odorota Lour., Fl. Cochinch). Anggrek ini aku dapat dari teman SDku dan dulu banyak di jumpai di tempat tinggalku. Tapi sayang anggrek ini sekarang hanya ada beberapa orang yang mempunyainya...
Dulu nasib anggrek iki tragis dan tak terawat. Dulu Ibu menempelkannya di pohon kelapa dan jarang sekali di siram. Kemudian karena pohon kelapanya mati karena di makan rayap, akhirnya anggrek ini di pindahkan ke pohon jarak merah yang tingginya kira-kira setengah meter. Namun karena anak SD di dekat rumah usil terhadap tanaman dirumah akhirnya di pindahkan lagi di pot yang berisi sabut kelapa dan di gantung. Di sana perkembangan anggrek cukup baik karena sering di siram olehku. Dan karena akar anggrek yang menjuntai kemana-mana akhirnya anggrek ini di pindahkan ke pohon kelengkeng peninggalan almarhum kakek. Dan dari situlah anggrekku berkembang sangat pesat. Dulu sewaktu dalam pot anggrek kuku macan ini hanya berkembang 3-sampai 6 tangkai tetapi setelah di pindahkan setahun kemudian berbunga menjadi 12-20 tangkai. Dan tahun kemarin anggrek ini berbunga lebih dari 30 tangkai. :D
Penamaan Odorata sendiri berasal dari bahasa inggris "Odor" yang artinya bau. Yups, anggrek kuku macan memiliki bau yang khas, yang membuat pikiran menjadi rilex dan tenang (menurut aku sendiri sih hehehe). Aku paling suka berada di sekitar pohon kelengkeng saat angin sepoi-sepoi datang. Baunya yang harum terkadang membuatku mengantuk. Tapi aku suka :D
Anggrek ini juga memiliki karakter tahan akan musim kemarau, terbukti dia masih kuat aja sekalipun aku tidak menyiraminya berminggu (Saat di pohon kelapa banyak ulat pohon alpukat jadi aku nggak berani menyiraminya)






Terima kasih buat grup di facebook " Ayo Berkebun everybody can Grow Plants" Yang telah memberi tahuku nama anggrek ini :D
Referensi : http://www.krpurwodadi.lipi.go.id/index.php?pages=koleksi&sk=koleksidetail&id_koleksi=33